Perlawanan Rakyat Maluku terhadap VOC

Kemenangan Sultan Baabulah menyebabkan Portugis memindahkan markasnya ke Ambon. Meskipun demikian Portugis tidak berlangsung lama. Pada tahun 1605 VOC berhasil mengusir Portugis dari Ambon. Dalam perkembangannya, keberadaan VOC di Maluku juga dapat perlawanan. Perlawanan ini terjadi karena VOC menerapkan praktik monopoli perdagangan rempah-rempah. Pada tahun 1635-1646 menghadapi serangan sporadis dari rakyat Hitu dipimpin oleh Kakiali dan Telukabesi dan perlawanan ini bahkan meluas sampai Ambon. Selanjutnya, pada tahun 1950 rakyat Ternate di bawah pimpinan Kecil Said juga melakukan perlawanan terhadap VOC.

Pada 1680 VOC berhasil menjadikan Tidore sebagai salah satu vassal-nya. Akan tetapi, penempatan Tidore sebagai vassal ( daerah bawahan ) menimbulkan reaksi keras dari Sultan Nuku. Dan kebencian sultan Nuku terhadap VOC memuncak karena VOC ikut mencampuri suksesi kerajaan. VOC mengangkat putra alam sebagai sultan, tindakan ini menyalahi terasosiasi kerajaan dan membuat sultan Nuku merasa tertindas atas tindakan VOC tersebut kemudian melakukan perlawanan.

Perjuangan sultan Nuku mendapat dukungan dan bantuan dari Sultan Ternate, pimpinan raja Ampat, serta orang-orang Gamrange dari Halmahera. Serangan dengan kekuatan besar dari pasukan Sultan Nuku ( yang juga dapat bantuan dari Inggris) akhirnya berhasil mengembalikan kekuasaan Tidore. Dan membuat sultan Nuku menduduki tahta kerajaan dan melepaskan Tidore sebagai vassal VOC. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Pemerintahan Presiden B.J.Habibie, (The Period of Government of President B.Jababie )

Peran Sutan Syahrir ( Sutan Syahrir's role )

Penyebab Perlawanan Mangkubumi dan Mas Said