Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Dampak Perang Dingin dalam Ekonomi Global

 Dampak Perang Dingin dalam bidang Ekonomi ditandai dengan munculnya negara Superpower. Keberadaan negara Superpower menyebabkan perekonomian dunia dikuasai oleh para pemegang modal (Investor). Para Investor dari negara-negara besar berlomba mendapatkn keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara mengivenstasikan modal mereka ke negara-negara berkembang.  Pada masa Perang Dingin amerika serikat tidak hanya tampil sebagai negara Superpower dalam bidang Politik. Dalam bidang Ekonomi pun amerika serikat menjadi negara yang memiliki pengaruh besar menjadi negara kreditur terbesar yang memberikan pinjaman atau bantuan.  Perang Dingin juga menjadi penghambat hubungan kerja sama ekonomi antara Eropa timur dan Eropa barat. Kegiatan tersebut terhambat karena negara-negara Eropa kawatir jika wilayahnya akan dijadikan sasaran adu kekuatan kedua negara adikuasa tersebut. Akibatnya, terjadi ketimpangan ekonomi antara negara  blok barat dan blok timur. 

Dampak Perang Dingin dalam Politik Global

   Perang dingin turut memengaruhi perkembangan peta politik dunia.  Amerika serikat dan Uni Soviet berusaha menanamkan pengaruhnya di negara-negara berkembang. Amerika serikat  berusaha  menjadikan negara-negara berkembang sebagai negara demokrasi. Dengan menerapkan pemerintah demokrasi dan kapitalisme.  Sementara itu Uni Soviet dengan paham sosialis-komunis berusaha mencanangkan pembangunan negara  dengan rencana lama tahun. Cara tersebut dilakukan dengan sistim diktator bukan liberal. Uni Soviet akan menindak keras negara  satelitnya yang melakukan penyimpangan.  Amerika serikat  dan Uni Soviet juga menjalankan politik pecah belah untuk melancarkan kepentingannya. Akibatnya, beberapa negara terpecah seperti korea, vietnam, dan jerman. 

Akhir Perang Dingin

Pertemuan kedua tokoh yang terjadi pada 1985, Ronald Reagan Amerika Serikat dan Mikhail Gorbachev Uni Soviet. Kedua negara yang sedang berseteru selama perang dingin. Pertemuan kedua negara adidaya tersebut digagas oleh Mikhail Gorbachev. Kondisi politik dan ekonomi Uni Soviet yang semakin memburuk mendorong Mikhail Gorbachev mengakhiri perang dingin dan perselisihan dengan Amerika Serikat. Iya berusaha menjalin hubungan baik dengan presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan. Pada masa pemerintahannya Mikhail Gorbachev menerapkan keterbukaan dan demokratisasi dalam kehidupan masyarakat Uni Soviet. Akan tetapi, era keterbukaan yang digagas Mikhail Gorbachev tersebut berdampak pada munculnya keinginan negara-negara satelit Uni Soviet untuk bebas dari belenggu komunisme Uni Soviet. Kebijakan Mikhail Gorbachev turut memengaruhi kondisi politik di Jerman. Pada 1989 tembok Berlin yang membatasi Jerman barat dan Jerman timur dirobohkan. Runtuhnya tembok Berlin menandai bersatunya Jerman b

Sistem Aliansi

Perang Dingin juga ditandai dengan munculnya aliansi-aliansi politik. Aliansi yang dibentuk berfungsi untuk memperkuat kedudukan negara-negara yang tergabung dalam blok barat dan blok timur. Keberadaan aliansi-aliansi tersebut semakin menegaskan adanya persaingan antarnegara. Aliansi yang terbentuk pada masa perang dingin adalah sebagai berikut; 1) The Communist informatio Bureau (cominfrom) dibentuk pada 1947 dan berpusat di Beograd, Yugoslavia 2) North Atlantic Teratur Organization (NATO) dibentuk pada 4 April 1949, negara yang menjadi anggota NATO antara lain Inggris, Irlandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luksemburg, Prancis, Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat. 3) Pakta Warsawa dibentuk pada 1955. Pakta Warsawa dibentuk oleh Jerman timur, Cekoslovakia, Hungaria, Bulgaria, Polandia, rumania, dan Albania 4) Pakta Australia, new Zealand, and united states ( ANZUS) dibentuk pada 1951. Pakta ANZUS yaitu Pakta pertahanan negara Amerika Serikat Australia dan Selandia baru

Persenjataan pada Masa Perang Dingin

Perang Dingin periode penting dalam perkembangan teknologi persenjataan. Pada agAgust 1949 Uni Soviet berhasil melakukan uji coba bom atomnya yang pertama. Keberhasilan tersebut menyebabkan hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat memanas. Dan kedua negara adidaya itu terlibat dalam persenjataan nuklir.                                                                                                                                                                Pada 1952 Amerika Serikat merancang Manhattan project yang bertujuan mengembangkan jenis bom hidrogen, yang memiliki kekuatan lebih dari bom atom. Setahun kemudian pun Uni Soviet pun juga mengembangkan bom hidrogen. Dan setelah itu bermunculan perkembangan senjata seperti bom strategis, peluru kendali berpangkal di darat, rudal balistik nuklir dengan kapal selam sebagai media, dan nuklir balistik antar benua Intercontinental Balistic Missile yang berpangkal di darat.                                                         

Teknologi Luar Angkasa pada Masa Modern

Gambar
                                                                                                                                                          Pada era modern persaingan teknologi Luar Angkasa tidak hanya didominasi oleh Amerika serikat dan Uni Soviet (Rusia). Beberapa negara maju di dunia bekerja sama membangun sistem luar angkasa internasional.                                                                      Pada Agustus 2015 Amerika Serikat meluncurkan sebuah proyek luar angkasa yang dinamakan OSIRISREX berupa pesawat luar angkasa yang akan mengambil contoh asteroid di luar angkasa. NASA menganggap proyek tersebut penting karena Sempel tersebut mengandung banyak karbon yang akan membantu menguak misteri terciptanya tata Surya.  Rusia juga berupaya mengembangkan teknologi luar angkasanya. Pada sepSeptem 2015 presiden Vladimir puPut mengerahkan para ilmuwannya mempercepat pembangunan stasiun antariksa di Serbia, yaitu vastochny cosmodrome. Percepatan

Peran Sutan Syahrir ( Sutan Syahrir's role )

Gambar
     Sutan Syahrir iya merupakan salah satu tokoh muda yang berperan penting dalam persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan perjuangan sesudahnya. Perjuangan Sutan Syahrir tidak berhenti setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Saat usianya mencapai atau menginjak 36 tahun, Sutan Syahrir diangkat menjadi perdana menteri. Dan Sutan Syahrir merangkap jabatannya sebagai menteri luar negri inilah yang menyebabkan Sutan Syahrir konsisten memperjuangkan pengakuan kedaulatan republik Indonesia lewat jalur diplomasi. Tidak mudah melewati nya jalan diplomasi yang ditempuh Sutan Syahrir semakin berliku ketika Belanda melancarkan agresi militer 1 pada 21 Juli 1947. Meski aksi Belanda berhasil memblokade Indonesia dari luar negeri. Sutan Syahrir mampu meloloskan diri ke luar negeri. Sutan Syahrir kemudian menghadiri inter-asia Relations Confrence di new Delhi,India untuk mengumpulkan sikap supaya mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Pada Agustus 1947 Sutan Syahrir menghadiri

Peran Agus Salim ( Agus Salim's role )

Gambar
    Agus Salim memiliki peran besar bagi perjuangan bangsa Indonesia. Agus Salim dijuluki sebagai The Grand Old  atau orangtua yang hebat. Julukan ini diberikan atas besarnya jasa-jasa terhadap bangsa Indonesia. Peran pertama Agus Salim dalam bidang diplomasi Indonesia dimulai saat iya menjadi delegasi pada perundingan pendahuluan di Jakarta. Perundingan ini dilaksanakan pada 23 Oktober 1945 untuk membahas konflik Indonesia-Belanda. Agus Salim juga ditunjuk memimpin misi diplomatik republik Indonesia untuk mengunjungi negara-negara Islam di timur tengah pada April 1947 untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan Indonesia. Berkat kepiawaiannya dalam berbahasa arab,. Indonesia mendapat pengakuan berturut-turut dari mesin, Suria, Irak, Afganistan, Arab Saudi. Into English Agus Salim has a big role in the struggle of the Indonesian people. Agus Salim was nicknamed The Grand Old or a great parent. This nickname is given for the amount of services to the Indonesian people. Agus S

Pemerintah Janssens (1811), ( Janssens Government (1811) )

Gambar
       Setelah Daendels ditarik dari jabatannya, pemerintah menggantikan Daendels Louis Napoleon menunjuk Jan Williem Janssens untuk memimpin. Gubernur jenderal Janssens berusaha memperbaiki keadaan yang ditinggalkan Daendels. Akan tetapi, dalam menjalankan pemerintahannya Janssens tidak memiliki kecakapan seperti yang diharapkan pemerintah Belanda, Janssens tidak kuasa menahan serangan Inggris. Pada 28 Agustus 1811 Inggris pun berhasil menguasai atau menduduki Batavia. Gubernur jenderal Janssens melarikan diri ke Semarang tetapi akhirnya menyerah pada inggris. Pada tanggal  18 September 1811 yang ditandatangani kapitulasi Tuntang Isi kapitulasi Tuntang tersebut adalah: 1) pulau Jawa dan sekitarnya yang dikuasai Belanda diserahkan kepada Inggris 2) semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris 3) orang-orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris Into English After Daendels was withdrawn from office, the government replaced Daendels Louis Napoleon appointed